Archive for Agustus 20th, 2012

20 Agustus 2012

SHOLAT SEBAGAI WUJUD MANUSIA SEJATI

oleh alifbraja

Sesungguhnya sholat itu adalah wujud dari manusia yang sejati,gambarannya adalah sebagai berikut:

1. Yang menjadi Badannya manusia didalam Sholat adalah Niat

Segala amal perbuatan didahului dengan Niat,wujud dari niat tersebut berupa gerak dari badan/anggota tubuh manusia.Dan niat yang sebenarnya adalah INGAT dan mengingatkan kembali pada diri kita bahwa segala gerak tubuh dan nafas ini milik Allah,dan saatnya diri secara keseluruhan manunggal Rasa,manunggal rupa,manunggal wujud dan manunggal hidup dengan dzat yang Maha Tunggal.

2. Yang menjadi Aqalnya manusia didalam Sholat adalah Takbiratul Ihrom.

Didalam Takbir adalah ma’rifatnya seorang hamba dan sejatinya mengetahui dengan aqal dihati (Fuad) dan aqal dikepalanya bahwa hidup itu adalah Allah dan Muhammad adalah badan/gerak prilaku manusia.

3. Yang menjadi Kepalanya manusia didalam sholat adalah Doa Al-Fatihah

Maksudnya adalah sebagai pembuka dan syahnya perilaku badan memasuki alam kefanaan/mi’raj ,dengan menyatukan segala kehendak,rasa kepada kehendak dan rasa yang Tunggal,saat membaca surah Al- Fatihah, manusia mensyukuri nikmat karunia-Nya (ALHAMDULILLAHIRRABBIL’ALAMIIN) ,dimana saat pertama ruh masuk kejasad berawal dari kepala,sehingga menghidupkan anggota dari kepala yang meliputi aqal dan alat inderawi .

Kebaikan ataupun dosa,berawal dari rangsangan yang ada dikepala manusia meliputi aqal dan alat inderawinya,sehingga menimbulkan dampak perilaku pada anggota tubuh yang lainnya.
Karna itu manusia hendaknya selalu ingat kepada Allah dengan menjaga organ sekitar kepala untuk menghindari kemaksiatan/dosa.

4. Yang menjadi Matanya manusia didalam Sholat adalah Ruku’

Didalam Ruku’ adalah wujud berimannya Ruh dan badan kepada Dzat Yang Maha Tunggal yang telah menciptakan seluruh yang ada dialam dunia. Manusia hendaknya bisa melihat dengan indera penglihatanya sesuai fungsinya dan bisa saling tolong-menolong, menghargai,menghormati,tenggang rasa,saling menjaga,tidak berbuat kerusakan, tidak merasa lebih tinggi/sombong terhadap makhluk ciptaan lainnya.


5. Yang menjadi Tulangnya manusia didalam sholat adalah membaca Sami’allaahu liman hamidah.

Fungsi tulang adalah sebagai penegak dan pelindung organ tubuh,segala sesuatu yang dipelajari ataupun didengar tidak akan akan bisa terwujud tanpa perilaku,oleh karena itu manusia hendaklah melanggengkan apa yang didengarnya,dipelajarinya,dipahaminya kepada perilaku nyata sebagai wujud ingat kepadanya dalam perilaku kebaikan. (SAMI’NA WA ‘ATHONA)

6. Yang menjadi Otot/Urat Syarafnya manusia didalam Sholat adalah Sujud.

Didalam Sujud adalah sebagai bukti Syahnya diri/raga/dat, bahwa adanya diri manusia karna adanya Allah,wujud badanya manusia hakekatnya hanya Allah yang ada dan menggerakkannya.Dan manusia tiada daya/kekuatan, serta akan kembali lagi kepada Dzat Pencipta.
Apabila otot/syaraf manusia tidak berfungsi(sudah mati/kena penyakit struk),maka ia tidak bisa bergerak dan tidak bisa lagi merasakan.Sejatinya yang memberi rasa manusia adalah BUMI.

7. Yang menjadi Ruhnya manusia didalam Sholat adalah Ruku’ dan Sujud

Ruh yang telah memberi hidup kepada raga/jasad. Pada hakekatnya manusia sejati adalah manusia yang dalam sholatnya selalu mengingat akan hidup,yaitu hidup dialam kelanggengan,dimana alam kelanggengan ini berasal dari Alif Mutakallim Wahid atau Sejatinya Cahaya / Nur Jati

Ruku’nya sholat mengingatkan kepada manusia terhadap Sang Pencipta yang telah memberinya nafas( anasir angin) kehidupan, anasir angin terbagi menjadi 4 macam : 
 
1. Nafas adalah angin yang keluar dari hidung cahayanya putih dan menciptakan indera penciuman pujinya LAA ILAHA ILLALLAAH

2. Tanafas adalah angin yang keluar dari telinga cahayanya kuning dan menciptakan indera pendengaran pujinya YAA ALLAH YAA MUHAMMAD

3. Anfas adalah angin yang keluar dari mulut cahayanya merah dan menciptakan ucapan pujinya ALLAHU…ALLAHU

4. Nufus adalah angin yang keluar dari mata cahayanya Hijau yang menciptakan Penglihatan pujinya YAA HUU…ALLAHU

Angin yang 4 macan tersebut disebut juga sebagai SIRRULLAH  

Didalam sujudnya sholat mengingatkan manusia akan anasir air kehidupan yang terdiri dari 4 perkara :

1. Air Nur Mani terletak dikepala

2. Air Nur Maningkem terletak didada

3. Air Nur Madzi terletak diperut

4. Air Nur Wadi terletak dikaki

8. Yang menjadi Kulitnya manusia didalam Sholat adalah Duduk Tahiyyat.


Didalam Duduk Tahiyyat adalah Tasdjid atau Tahiyyat sejati,tidak akan berlafadz Allah bila tidak ada Tasdjid ,bila Tasdjid sebagai johar awal,maka kulit sebagai pembentuk awal manusia sebelum organ tubuh yang lainnya . Coba sekarang dibayangkan bagaimana seandainya manusia tanpa kulit ?… tentu manusia tidak bisa hidup karna semua isi didalam tubuhnya akan keluar terburai dan mudah terkontaminasi oleh berbagai penyakit dan segala pengaruh buruk dari luar.
Jadi hakekatnya Kulit adalah diam/jumeneng dan sifatnya tetap/langgeng maksudnya hendaknya manusia selalu langgeng dalam mengingat pada dzat yang Hidup langgeng tanpa nama dan tanpa suara dimana sifat 20 sudah menyatu didalamnya.

9. Yang menjadi Tangannya manusia didalam Sholat adalah Dua kalimat Syahadat.

Dua kalimat syahadat adalah tanda keimanan manusia ketika diucapkannya namun pembuktian keimanan yang lestari/langgeng tersebut terdapat di Tangannya,sebab perilaku baik atau kejahatan seringkali diwujudkan melalui tangan.

contoh:

-Ketika didalam kebaikan untuk melestarikan kalimat syahadat dan kitab suci Al-qur’an,maka manusia menggunakan tangannya untuk menulis dan memperbanyak cetakkan Al-Qur’an,sehingga sampai sekarang tetap bisa dinikmati,dipelajari bagi generasi manusia berikutnya.
 
-Ketika manusia ingin memberi ,maka ia menggunakan tangannya untuk memberikan sesuatu,tidak mungkin kita mau memberi menggunakan kaki..? tentu tidak sopan

-Ketika manusia berada didalam kejahatan ,maka anggota tubuh yang sering digunakan adalah tangannya ,yaitu ketika mencuri,membunuh,korupsi,memukul,memperkosa juga awalnya melakukan kekerasan/pemaksaan dengan tangannya sebelum anggota tubuh yang lainnya.
 
Bila secara berurutan perilaku baik dan buruk awalnya karna adanya rangsangan terhadap alat indera tubuh ,sehingga menimbulkan reaksi gerak anggota tubuh yang lainnya dan sebagai puncak aksi reaksi negatif yang tak tertahan terletak pada Tangan.

Karna itulah ditangan terdapat simbol dan tanda kekuasaan Allah,ditelapak tangan berupa Asmaul Husna dan jari-jari membentuk lafadz Allah. Maksudnya agar manusia selalu ingat dan waspada terhadap syahadat kepada dzat yang Maha Suci untuk selalu langgeng menggunakan tangannya sesuai sifat Asmaul Husna tersebut.

10.Yang menjadi Kakinya manusia didalam Sholat adalah Salam.

Didalam Salam sebagai wujud berkumpulnya semua aspek sholat dari seluruh anggota tubuh manusia yang harus dilakukan secara langgeng. Dan direalisasikan melalui Kaki,maksudnya harus diupayakan,atau ada tindakan nyata yaitu melangkahkan kakinya kepada sesuatu kebaikan yaitu dengan saling memberikan kesejahteraan ,saling peduli,tolong-menolong,saling memberi,dll.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa sejatinya sholat adalah perilaku/budi pekerti/tata krama manusia kepada Sang Maha Pencipta,kepada diri pribadi dan kepada semua makhluk ciptaan-Nya.

 
20 Agustus 2012

KA’BAH SEBAGAI PUSAT BUMI

oleh alifbraja

Ka’bah, sebagai Baitullah dimana sejuta ummat Islam merindukan berkunjung dan menjadi tamu – tamu Allah Sang Maha Pencipta. Kiblatnya (arah) ummat Islam dalam melaksanakan shalat, dari manapun semua ibadah shalat menghadap ke kiblat ini.

Istilah Ka’bah adalah bahasa al quran dari kata “ka’bu” yg berarti “mata kaki” atau tempat kaki berputar bergerak untuk melangkah. QS al-Ma’idah 5:6 dalam Al-quran menjelaskan istilah itu dengan “Ka’bain” yg berarti ‘dua mata kaki’ dan ayat QS al-Ma’idah 5:95-96 mengandung istilah ‘ka’bah’ yang artinya nyata “mata bumi” atau “sumbu bumi” atau kutub putaran utara bumi.

Neil Amstrong telah membuktikan bahwa kota Mekah adalah pusat dari planet Bumi. Fakta ini telah di diteliti melalui sebuah penelitian Ilmiah.

Ketika Neil Amstrong untuk pertama kalinya melakukan perjalanan ke luar angkasa dan mengambil gambar planet Bumi, dia berkata, “Planet Bumi ternyata menggantung di area yang sangat gelap, siapa yang menggantungnya ?.”

Para astronot telah menemukan bahwa planet Bumi itu mengeluarkan semacam radiasi, secara resmi mereka mengumumkannya di Internet, tetapi sayangnya 21 hari kemudian website tersebut raib yang sepertinya ada alasan tersembunyi dibalik penghapusan website tersebut.

Setelah melakukan penelitian lebih lanjut, ternyata radiasi tersebut berpusat di kota Mekah, tepatnya berasal dari Ka’bah. Yang mengejutkan adalah radiasi tersebut bersifat infinite ( tidak berujung ), hal ini terbuktikan ketika mereka mengambil foto planet Mars, radiasi tersebut masih berlanjut terus.

Para peneliti Muslim mempercayai bahwa radiasi ini memiliki karakteristik dan menghubungkan antara Ka’bah di planet Bumi dengan Ka’bah di alam akhirat.

Makkah Pusat Bumi

Prof. Hussain Kamel menemukan suatu fakta mengejutkan bahwa Makkah adalah pusat bumi. Pada mulanya ia meneliti suatu cara untuk menentukan arah kiblat di kota-kota besar di dunia.
Untuk tujuan ini, ia menarik garis-garis pada peta, dan sesudah itu ia mengamati dengan seksama posisi ketujuh benua terhadap Makkah dan jarak masing-masing. Ia memulai untuk menggambar garis-garis sejajar hanya untuk memudahkan proyeksi garis bujur dan garis lintang.

Setelah dua tahun dari pekerjaan yang sulit dan berat itu, ia terbantu oleh program-program komputer untuk menentukan jarak-jarak yang benar dan variasi-variasi yang berbeda, serta banyak hal lainnya. Ia kagum dengan apa yang ditemukan, bahwa Makkah merupakan pusat bumi.

Ia menyadari kemungkinan menggambar suatu lingkaran dengan Makkah sebagai titik pusatnya, dan garis luar lingkaran itu adalah benua-benuanya. Dan pada waktu yang sama, ia bergerak bersamaan dengan keliling luar benua-benua tersebut. (Majalah al-Arabiyyah, edisi 237, Agustus 1978).

Gambar-gambar Satelit, yang muncul kemudian pada tahun 90-an, menekankan hasil yang sama ketika studi-studi lebih lanjut mengarah kepada topografi lapisan-lapisan bumi dan geografi waktu daratan itu diciptakan.

Telah menjadi teori yang mapan secara ilmiah bahwa lempengan-lempengan bumi terbentuk selama usia geologi yang panjang, bergerak secara teratur di sekitar lempengan Arab. Lempengan-lempengan ini terus menerus memusat ke arah itu seolah-olah menunjuk ke Makkah.
Studi ilmiah ini dilaksanakan untuk tujuan yang berbeda, bukan dimaksud untuk membuktikan bahwa Makkah adalah pusat dari bumi. Bagaimanapun, studi ini diterbitkan di dalam banyak majalah sain di Barat.

Allah Azza wa Jalla berfirman di dalam al-Qur’an al-Karim sebagai berikut:

‘Demikianlah Kami wahyukan kepadamu Al Qur’an dalam bahasa Arab supaya kamu memberi peringatan kepada Ummul Qura (penduduk Makkah) dan penduduk (negeri-negeri) sekelilingnya..’ (QS asy-Syura 26: 7)

Kata ‘Ummul Qura’ berarti induk bagi kota-kota lain, dan kota-kota di sekelilingnya menunjukkan Makkah adalah pusat bagi kota-kota lain, dan yang lain hanyalah berada di sekelilingnya. Lebih dari itu, kata ummu (ibu) mempunyai arti yang penting di dalam kultur Islam.

Sebagaimana seorang ibu adalah sumber dari keturunan, maka Makkah juga merupakan sumber dari semua negeri lain, sebagaimana dijelaskan pada awal kajian ini. Selain itu, kata ‘ibu’ memberi Makkah keunggulan di atas semua kota lain.

Makkah atau Greenwich

Berdasarkan pertimbangan yang seksama bahwa Makkah berada tengah-tengah bumi sebagaimana yang dikuatkan oleh studi-studi dan gambar-gambar geologi yang dihasilkan satelit, maka benar-benar diyakini bahwa Kota Suci Makkah, bukan Greenwich, yang seharusnya dijadikan rujukan waktu dunia. Hal ini akan mengakhiri kontroversi lama yang dimulai empat dekade yang lalu.

Ada banyak argumentasi ilmiah untuk membuktikan bahwa Makkah merupakan wilayah nol bujur sangkar yang melalui kota suci tersebut, dan ia tidak melewati Greenwich di Inggris. GMT dipaksakan pada dunia ketika mayoritas negeri di dunia berada di bawah jajahan Inggris. Jika waktu Makkah yang diterapkan, maka mudah bagi setiap orang untuk mengetahui waktu shalat.

Makkah adalah Pusat dari lapisan-lapisan langit

Ada beberapa ayat dan hadits nabawi yang menyiratkan fakta ini. Allah berfirman, ‘

Hai golongan jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya melainkan dengan kekuatan.’ (QS ar-Rahman 55:33)

Kata aqthar adalah bentuk jamak dari kata ‘qutr’ yang berarti diameter, dan ia mengacu pada langit dan bumi yang mempunyai banyak diameter.

Dari ayat ini dan dari beberapa hadits dapat dipahami bahwa diameter lapisan-lapisan langit itu di atas diameter bumi (tujuh lempengan bumi). Jika Makkah berada di tengah-tengah bumi, maka itu berarti bahwa Makkah juga berada di tengah-tengah lapisan-lapisan langit.

Selain itu ada hadits yang mengatakan bahwa Masjidil Haram di Makkah, tempat Ka’bah berada itu ada di tengah-tengah tujuh lapisan langit dan tujuh bumi (maksudnya tujuh lapisan pembentuk bumi).